Rabu, 01 Februari 2012

Samalona (One of The Beautiful Islands in Makassar)

Disebabkan boring di kosan, hari Sabtu (28 Januari 2012) aku dan temen-temen (Icha, Cyntia, Astri) memutuskan untuk pergi ke Samalona. Do you know Samalona? Samalona is one of the islands in Makassar. Awal mula aku tahu pulau ini dari temenku icha yang getol banget cari tempat-tempat wisata di Makassar setiba kita di sini.

Sebelum pergi ke Samalona, aku dan temen-temen pergi berbelanja dulu di MTC (Makassar Trade Centre). Di sini kalian harus bener-bener bisa menawar supaya dapat barang yang diinginkan dengan harga miring, karena terkadang harga yang ditawarkan bisa 2-3 kali lipat atau bahkan lebih dari harga aslinya. Semisal tas yang ditawarkan seharga 350ribu, kamu harus bisa menawar jauh di bawah itu, 250ribu misalnya. Jika kamu dapet, kamu boleh bersenang ria karena kamu pikir kamu uda bisa hemat 100ribu. Tapi eits, jangan terlalu senang, bisa jadi harga tas itu cuma 100ribu. Ngerasa rugi banget kan? Tas yang harga aslinya cuma 100ribu dibeli dengan harga 250rb. Makanya, kalian harus bener-bener bisa nawar dan kalo bisa sebelum beli kalian harus ngerti kisaran harga barang yang mau kalian beli. Yah, sebenernya ini curhat colonganku dan aku merasa sangat menyesal karena merasa tertipu. Tapi mau gimana lagi, nasi uda jadi bubur. Tas yang dibeli ga bakal kembali lagi jadi uang :s

Lanjut, setelah puas belanja di MTC, kita lanjut ke Karebosi. Karebosi hampir sama dengan MTC. Letaknyapun berhadapan, dan ada jembatan penghubung antara MTC dengan Karebosi. Tapi karena kita uda puas belanja di MTC, tujuan kita ke Karebosi hanya untuk foto dengan tulisan "KAREBOSI" sebagai latarnya. Apa? Kalian tanya untuk apa foto seperti itu? Yang pasti untuk kenang-kenangan lah karena uda pernah ke Karebosi. Karena Karebosi adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi selama di Makassar. Selain itu juga bikin temen Facebook iri. Like this yo… :D #langsungdiblock

Selangnya merusak pemandangan ihh... (eh, apa??aku yang lebih merusak pemandangan? =,=)

Setelah itu barulah kita berangkat ke Losari. Tapi kita bukan mau ke sana, tapi ke tempat penyeberangan antar pulau yang tempatnya dekat daerah Losari. Kita ke sana naik taksi. FYI, kalo kalian ke Losari naik taksi, biasanya pak supirnya pake carter alias matok harga 20ribu. Sebaiknya kalian minta yang pake argo aja, karena jatuhnya lebih murah dan tidak sampai 20ribu. Selain itu, kalian jangan bilang ke Losari kalau tujuan kalian mau ke Pulau Samalona atau ke pulau-pulau yang lain. Karena di Losari ga ada kapal penyeberangan ke pulau-pulau. Adanya kapal bebek. Itu tuh, yang biasanya dikendarai sama pasangan-pasangan yang sedang bersuka cita "ngambang" di atas air #mendadaksensi. Karena itu, kalian bilang ke pak supirnya untuk dianterin ke tempat penyeberangan kapal menuju pulau Samalona. Karena Losari dan tempat penyeberangannya lumayan agak jauh kalau jalan kaki.

Sesampai di sana, kita biasanya disambut orang-orang yang mau mengantarkan kita ke pulau seberang. Di sini kita terjadi tawar menawar. Berdasarkan informasi yang kita dapatkan di internet, kalau mau nyebrang ke Samalona, kita harus merogoh kocek sebesar 300ribu. Tapi dengan penawaran yang sengit, akhirnya kita mendapatkan harga 250 ribu saja. Tapi jika kalian mau ke sana suatu hari, coba tawar 200ribu. Kalau kalian beruntung, pasti dapat deh harga segitu.

Berangkatlah kita menuju Samalona. Selama perjalanan, kita terutama aku, tak henti-hentinya kagum akan alam ciptaan Tuhan ini. Debur ombak, angin laut, hamparan langit dengan gerombolan awan di segala sisi, dan luasnya lautan menyatu menjadi kesatuan keindahan yang tak tertandingi. Bawaannya pengen teriak mulu karena excitednya. Akupun pengen sekali-kali nyoba berdiri di depan kapal dan merentangkan tangan sok-sokan kaya' di film Titanic. Sayang aku cuma berdiri sendirian, ga ada abang Leonardo di belakangku. Tapi itu tak mengurangi rasa bahagiaku. Akhirnya aku ke Samalona, nyebrang laut pergi ke pulau seberang.

Aku sama Icha We're on boat ^o^

Di laut banyak kapal-kapal besar ngambang. Aku tak tahu persis kapal apa itu, yang pasti aku nganga waktu kapal yang kutumpangi mendekat ke salah satu kapal yang gedhe itu. Tak hanya kapal, terkadang kita liat pulau-pulau kecil ngambang di laut. Bapak nakhoda memberitahu pulau-pulau apa saja itu. Ada yang bernama Pulau Khayangan, Pulau Lae Lae, dan lain-lain. Aku tidak begitu memperhatikan karena keasyikan nganga ngliat laut. Sumpah ndeso banget.

Perjalanan kita ke Samalona kurang lebih 20-30 menit. Saat kapal mulai merapat, kita tidak sabar pengen cepet-cepet ngloncat dari kapal dan renang menuju pulau. Tapi karena kita tidak bawa baju ganti (sungguh kesalahan), kita urungkan niat tersebut dan menunggu sampai kapal bener-bener deket pesisir pantai. Semakin deket, air laut semakin berwarna hijau dan bening. Dasar lautnya sampai kelihatan. Kita cuma bisa "hwoaa…waahh…woww" aja ngliatnya.



Yeay!!Dan sampailah kita di Pulau Samalona. Seperti anak kecil yang baru dapet mainan baru, kita langsung copot sepatu, menyisingkan celana sampai sebetis, melompat kapal, dan lompat-lompat di pasir pantai. Satu kata yang terngiang saat itu, "WONDERFUL"!!! Pasirnya putih, haluuss banget, dan air lautnya bersih. Meski sayang, di beberapa tempat masih banyak sampah berkeliaran. Kitapun menyisiri pantai, dan ternyata pulau ini ada yang punya lho, sayangnya aku ga termasuk. Buat kalian yang pengen memiliki pulau ini, caranya gampang banget, kalian harus menikah dulu sama anak pemilik pulau, atau nikahi aja pemilik pulaunya. Hehehehe… I'm just kidding.

Beruntung pada saat itu pulau ini sepi pengunjung, jadi pulau ini berasa milik kita. Hahaha. Tapi selain kita, ada pengunjung lain yang sepertinya orang kaya. Karena aku melihat sebuah kapal yacht nangkring di sana. Mereka menikmati keindahan laut di vila pinggir pantai, ada yang sedang snorkling, dan ada yang sedang main jet ski. Beda sekali dengan kita yang cuma bikin istana pasir di pinggir pantai.Terlihat sekali perbedaan kastanya :|

Aku pengen naik yachtnyaaa... (Keliatan banget mupengnya :| )

Kurang lebih selama 3 jam kita bersenang-senang di Samalona. Mulai dari menyusuri pantai, berfoto-foto, bikin istana pasir, sampai makan pempek yang uda dibeli sebelumnya. Emang sih ga nyambung, main ke pantai di Makassar sambil makan Pempek dari Palembang, tapi yang namanya perut lapar, ga bakal mikir sejauh itu, apa yang ada di depan mata langsung aja dilahap. Kitapun memutuskan untuk pulang. Bapak nakhoda yang mengantar kamipun selalu siap sedia jika kita mau pulang meskipun beliau sempat tidur di kapal selama kita kesetanan liat pemandangan alam.

Take a sit, please... ^^

Benar-benar hari yang melelahkan namun sangat menyenangkan. Next trip, kita memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata lainnya jika ada waktu. Lebih tepatnya di mana, kita masih belum tahu, kita lihat situasi dan kondisi yang mendukung, terutama saat dompet sedang tebal-tebalnya. Makasi uda bersedia mengikuti kita selama di Samalona. See you next time in another new trip. ^^

0 komentar:

Posting Komentar

 

Protected by Copyscape Web Plagiarism Check