Jumat, 09 Agustus 2019

Tips Proses Melahirkan Normal yang Nyaman

Assalamu'alaikum....

Alhamdulillah putri pertama sudah lahir pada akhir Desember tahun 2018 lalu dengan proses yang kuharapkan sejak dulu, lahiran normal, minim trauma, dan minim rasa sakit. Sejak tahu saat itu diriku hamil anak pertama, berbagai kegalauan mulai datang. Seperti, bisa ga ya nanti lahiran normal sedangkan minus mataku lumayan? Gimana ya rasanya lahiran nanti? Gimana ya kondisi janinku, dll...

Bersyukur juga hidup di jaman yang jauh lebih mudah daripada dahulu untuk mendapatkan informasi. Tinggal search, langsung muncul segala informasi dan pengetahuan. Jadi, lebih mudah buat ibu-ibu jaman now seperti saya untuk memberdayakan diri supaya ga salah langkah pada nantinya. Sebagai calon ibu baru, saya sama sekali buta akan ilmu peribuan dan peranakan (hahaha...), tanya sama ibu saya yang sudah senior dan berpengalaman mengasuh 3 anak, beliau malah lupa dulu gimana waktu hamil dan melahirkan (wkwkwk...). Jadi mau ga mau, ya cari info dan referensi sebanyak-banyaknya.


Sering ga kita mendengar kalo jaman sekarang tu ibu-ibu yang mau melahirkan sedikit-sedikit operasi padahal ga ada indikasi medis, janin ga ada masalah, ibu juga ga ada masalah, yang sebenernyaaa bisa banget lahiran normal. Hal ini dikarenakan mindset ibu-ibu jaman now kalo mau lahiran, saat kontraksi datang, hingga melahirkan sakitnya luar biasa karena ga dibius seperti kalo operasi. Belum lagi kalo "bukaan"nya ga ada kemajuan, alamat ngrasain kontraksi bisa berjam-jam hingga berhari-hari, apalagi anak pertama katanya lebih lama lahirannya, yang terkadang kasusnya ujung-ujungnya ke meja operasi juga. Bayangin itu aja uda bikin ngeri ya lahiran normal, apalagi jika masih anak pertama, mending operasi aja, cepat, ga sakit, tau-tau bayi uda di dekapan aja.

Tapi sesungguhnya jika kita bisa memberdayakan diri saat hamil, semua itu bisa kok dilakukan tanpa rasa sakit yang sehebat bayangan kita dengan metode Gentle Birth. Apa sih Gentle Birth itu?

Gentle birth adalah suatu proses melahirkan yang tenang dan damai, sehingga ibu akan melahirkan dengan rasa sakit dan trauma yang minimal,  di mana proses ini diyakini akan membantu mempercepat proses pemulihan ibu baik secara fisik maupun psikis. Melahirkan itu proses alamiah, tubuh kita sudah didesain oleh Pencipta untuk bisa melahirkan normal. Tinggal bagaimana diri kita dalam menghadapi proses alamiah tersebut.

Lalu bagaimana tips-tips untuk memberdayakan diri saat hamil agar proses melahirkan berjalan menyenangkan, minim trauma, dan minim rasa sakit? Nah, di bawah ini saya akan bahas satu persatu sesuai dengan pengalamanku kemarin ya... Check it out!!!

KOMUNIKASI DENGAN KELUARGA
Komunikasikan dengan keluarga terdekat, terutama suami, orang tua, dan saudara bahwa kita berkeinginan untuk melahirkan normal jika tidak ada indikasi medis apapun. Minta kerja samanya untuk mendampingi, dan memotivasi, bukan mengintervensi untuk operasi. Katakan pada mereka bahwa proses melahirkan itu memang sakit, tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi. Maka dari itu, butuh dampingan dan semangat dari mereka untuk sama-sama terus berjuang sampai akhir. Karena seringkali keluarga suka ga tegaan melihat sang ibu kesakitan saat melahirkan sehingga memutuskan untuk operasi saja, padahal jika mau bersabar sebentar lagi, sang bayi sudah terlahir di dunia.


PROVIDER
Carilah provider / tenaga medis yang PRO NORMAL, baik dari dokter spesialis kandungan maupun bidan. Karena ada tuh tenaga medis yang dikit-dikit intervensi pasiennya untuk operasi saja, padahal secara indikasi medis masih bisa dilakukan lahiran normal. Sebaiknya cari Bidan Gentle Birth, karena dia benar-benar paham bagaimana membantu proses lahiran dengan sangat menyenangkan dan menenangkan. Saat saya melahirkan kemarin, saya memilih melahirkan di Bidan Ima, teman kerja 1 RS yang akhirnya memilih untuk membuka praktek mandiri di rumahnya. Hal ini dikarenakan Bidan Ima adalah salah satu bidan gentle birth, sehingga saya percaya sepenuhnya bahwa beliau akan membantu saya melahirkan dengan baik. Dan benar saja, ketika saya kontraksi dan sudah bukaan 4 hingga lahiran (dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam), beliau dan asistennya ga pernah meninggalkan saya untuk berjuang. Mereka terus memandu ketika kontraksi datang, memberikan pijat oksitosin yang membuat kontraksi tidak sesakit yang dipikirkan, dan banyak hal yang membuat lahiran terasa tenang dan nyaman. Bahkan ketika bayi sudah lahir, saya langsung lupa akan semua rasa sakit itu. Amazing bukan??? Sampai sekarangpun saya sama sekali ga ada trauma untuk hamil dan melahirkan normal lagi (mmm... tuman XD)


YOGA HAMIL
Lakukan yoga hamil minimal sekali seminggu. Jika kebetulan di tempat tinggal tidak ada tempat untuk yoga hamil, bisa dengan berolah raga kecil di rumah, yang penting gerak. Karena hal ini akan membantu badan bugar dan lentur, sehingga membantu dalam proses persalinan. Di youtube sudah banyak video tentang yoga hamil, yang gerakannya terdapat banyak pose yang memberikan manfaat masing-masing. Yoga hamil selain untuk kebugaran, juga bisa membantu kepala bayi masuk panggul, membantu pernafasan, merilekskan pikiran dan raga, mengurasi rasa sakit punggung, dan banyak lagi. Masih yakin ga mau yoga hamil?

LATIHAN PERNAFASAN
Jangan sepelekan latihan pernafasan, karena manfaatnya sangat signifikan sekali dalam membantu proses melahirkan. Ketika badan terasa kesakitan karena kontraksi datang, secara alamiah nafas menjadi tidak beraturan bahkan seringkali sang ibu sampai berteriak, menggigit, mencakar, dll untuk menghilangkan rasa sakit yang ada. Padahal hal seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, rasa sakit tetap ada, tapi kita makin kehilangan tenaga untuk mengejan. Jika kita sudah sering melatih pernafasan, ketika kontraksi datang, rasa sakit kita akan teralihkan pada pernafasan, sehingga kita bisa rileks, bisa mengontrol rasa sakit yang ada.

IKUT KELAS GENTLE BIRTH
Knowledge is Power. Ilmu ada kekuatan, pepatah ini benar adanya. Ketika kita punya ilmu, kita lebih siap terhadap apa yang akan kita hadapi nanti. Dengan ikut Kelas Gentle Birth, kita diberi semua informasi seputar lahiran yang nyaman, tenang, apa saja yang harus kita siapkan, dan kita lakukan saat proses melahirkan sudah di depan mata. Alangkah baiknya jika didampingi suami, agar suami juga paham betul peranannya nanti, apa yang harus dia lakukan untuk membantu si calon ibu berjuang melahirkan buah hatinya ke dunia. Alhamdulillah saya diberi karunia suami yang sangat pengertian, ketika suami lain mungkin merasa ikut beginian hal yang tabu, ga cowok banget, malu-maluin, dll, dia dengan semangat ikut kelas bersama saya, bahkan lebih semangat bertanya daripada saya. Alhasil saat proses lahiran, dia benar-benar mendampingi saya, membantu saya squat supaya bayi cepat turun, mengelus, memijat, mencium, memeluk, membahagiakan dan menenangkan saya. Bahkan dia menuntun saya untuk fokus bernafas, jangan lupa tersenyum, jangan lupa istighfar, dll. Ketika anak kita lahir, sang bayi langsung merasakan kehadiran kedua orang tuanya tersenyum padanya. Dan yang lebih membahagiakan lagi, suami makin sayang saya karena dia benar-benar tahu secara jelas bagaimana perjuangan seorang ibu ketika melahirkan, sehingga ketika dia ingin menyakiti saya, dia langsung teringat rasa sakit yang saya rasakan ketika melahirkan kemarin. (ketika saya menulis ini, saya terharu)

MAKAN MAKANAN BERGIZI
Namanya ibu hamil pastinya harus makan makanan yang bergizi ya. Selain untuk asupan nutrisi bagi janin, makanan bergizi juga bermanfaat untuk ibu sebagai asupan energi. Dengan konsumsi makanan bergizi akan membuat tubuh ibu tidak mudah lelah dan capek. Terutama jika sudah detik-detik akan melahirkan, asupan makanan harus terus ada agar saat lahiran ada tenaga untuk mengejan.


MIND SET
Tanamkan sejak dini bahwa kita mampu melahirkan normal. Percayakan tubuh kita sudah didesain Tuhan untuk melahirkan normal. Jaman dulu yang belum kenal operasi, bisa juga kan lahiran normal. Katakan pada diri sendiri bahwa lahiran itu proses alamiah yang harus dihadapi dengan menyenangkan dan gembira karena proses itu tanda kita akan bertemu dengan buah hati yang selama ini kita nanti-nantikan, kontraksi yang datang adalah sinyal gelombang cinta yang diberikan janin pada kita bahwa dia sedang berusaha mencari jalan lahir untuk bertemu dengan kita di dunia. Indah sekali bukan? Dengan membayangkan hal tersebut, secara tidak sadar kita akan tersenyum ketika gelombang cinta datang. Dan ternyata, dengan kita tersenyum lebar ternyata membuat tubuh kita makin rileks, sehingga jalan rahim akan ikut terbuka lebar sehingga mempermudah bayi untuk lahir. 

KOMUNIKASI DENGAN JANIN
Ketika berada di kandungan, janin ternyata mengerti ketika kita berkomunikasi dengannya. Selama saya hamil, dari awal hamil, saya sering mengajak ngobrol janin saya, saya selalu bilang untuk jangan terlalu aktif bergerak supaya ga ada lilitan dan tidak sungsang, dan benar dia tidak seaktif seperti bayi lain, tapi kondisi sehat ketika diperiksa dokter, dan sudah mapan posisinya (kepala sudah dibawah) dari usia 6 bulan. Saya sering bilang untuk kuat karena ketika itu kerjaan lagi gila-gilaan, karena mau ada survey akreditasi RS, dan ternyata saat lahiran, ketuban utuh di usia 39 minggu 3 hari. Saya juga sering katakan pada bayi saya untuk saling bekerja sama supaya bisa lahiran normal. Ketika kepala janin belum masuk panggul padahal usia kandungan sudah di atas 37 minggu, saya sering ajak ngobrol lagi. Ketika janin susah cari jalan lahir karena jalan rahim saya yang sedikit retro/ miring, saya ajak ngobrol untuk mengikuti wangi lavender yang Bidan Ima berikan. Dan alhamdulillah, dia bisa diajak bekerja sama. Bahkan meskipun saya bicara dalam hati, si bayi juga sering merespon. Masya Allah... Luar biasa memang hubungan janin dan ibu meski si janin masih dalam kandungan ya...

BERDOA DAN PASRAH

Yang terakhir berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Mau seberapapun kita berusaha, Tuhan yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita. Kalaupun pada akhirnya kondisi kita tidak bisa memungkinkan lahiran normal, operasi juga tidak masalah, yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Gentle birth juga tidak hanya diterapkan untuk lahiran normal, tapi juga bisa ketika operasi, karena dengan gentle birth membuat kita belajar bagaimana mengubah pikiran negatif menjadi positif, sehingga pikiran menjadi lebih tenang, tidak takut, tidak bingung dalam menghadapi tindakan operasi. Baik lahiran normal maupun operasi tidak akan mengubah status kita sebagai ibu. Semua ibu sama hebatnya, semua ibu sama-sama memberikan yang terbaik untuk buah hatinya.

Mungkin itu saja tips-tips dari saya yang gondrong tapi semoga bisa memberikan gambaran dan manfaat bagi calon ibu, ibu hamil, dan ibu yang mau nambah momongan. Intinya di sini satu, berdayakan diri sebaik mungkin, jadilah ibu yang cerdas sehingga tahu apa yang terbaik untuk anak sehingga tidak salah langkah dan menyesal di kemudian hari. Sekian cuap-cuap dari saya... See yaaaa....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Protected by Copyscape Web Plagiarism Check